Radang Pada Vagina

Vagina secara normal didiami oleh sejulah organisme, antara lain Lactobacillus, acidophilus, Difteroid, Candida, Flora yang lain. PH fisiologisnya sekitar 4,0 yang menghambat tumbuhnya bakteria patogen tumbuh berlebihan.

1. Vaginosis bakterial (Vaginitis Nonspesifik)
Ini adalah penyebab vaginitis yang paling biasa. Umumnya tidak dianggap penyakit menular seksual (PMS), karena tidak ada penyebab infeksi tunggal tetapi lebih merupakan pergeseran komposisi flora vagina normal dengan peningkatan bakteri anerobik. VB dapat meningkatkan terkenanya dan penularan HIV, juga meningkatkan resiko readang panggul, meningkatkan terjdinya resiko penyakit mnular seksual, pada ibu hamil meningkatkan infeksi klamidia dan gonorhea, bisa juga menyebabkan kelahiran prematur.
Tanda gejala :
-Keputihan tipis, homogen, warna putih keabu-abuan dan berbau amis
-Keputihannya banyak sekali dan pada pemeriksaan spekulum lengket pada dinding vagina
-Pruritus atau iritasi vulva dan jarang terjadi
-Nyeri senggama
-Saat buang air kecil terasa terbakar

Terapi:
Dengan Metronidazole 500mg per oral 2x sehari selama 7 hari
Metronidazole per vagina 2x sehari selama 5 hari






2. Trikomonas
Infeksi oleh protozoa trichomoas vaginalis yang ditularkan secara seksual. Organisme ini mampu hidup dalam handuk basah atau permukaan yang lain.
Risiko tertular infeksi Trichomonas Vaginalis didasarkan pada jenis aktivitas seksual. Wanita yang terlibat dalam aktivitas seksual beresiko tinggi berada pada risiko lebih besar terkena infeksi. Faktor risiko untuk infeksi Trichomonas vaginalis meliputi:
  1. Pasangan baru atau multi pasangan
  2. Riwayat Infeksi Menular Seksual (IMS)
  3. Infeksi Menular Seksual (IMS) yang sedang dialami sekarang
  4. Kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi
  5. Bertukar seks untuk uang atau obat-obatan
  6. Menggunakan obat injeksi
  7. Tidak menggunakan kontrasepsi penghalang (misalnya, karena kontrasepsi oral)
 Tanda gejala:
-Cairan vagina berbuih, tipis, berbau tidak enak, dan banyak
-Warna secretnya bisa aby-abu, putih, kekuningan, bahkan kuning kehijauan
-Ada eritema atau edema pada vulva dan vagina
-Seriksi tampak eritematus dan rapuh
-Adanya dispareunia (nyeri senggama)

Terapi:
Dapat dengan mengambil secret vagina dan dilihat dibawah mikroskop untuk mengetahui sebab yang ditimbulkan, dapat diberikan metronidazole 2g per oral dosis tunggal. Pasangan seks sebaiknya juga diobati.

3. Kandida
Vaginitis kandida bukan infeksi menular seksual karena kandida merupakan penghuni vagina normal. Candida ALbicans bisa menjadi patogen apabila imunosupresi (kekebalan tubuh menurun), diabetes melitus, perubahan hormonal (misal kehamilan), obesitas.
Faktor resiko:
-Faktor Endogen : Perubahan fisiologik, perubahan PH karena hormon esterogen meningkat, kegemukan, deabilitas, penyakit kronik, TBC, DM, SLE
-Faktor eksogen : Perubahan iklim yang panas menyebabkan kelembaban meningkat, kurangnya kebersihan kulit, kebiasaan merendam kaki sehingga mempermudah meserasi tumbuh.


Tanda gejala:
-Pruritus, disertai dengan iritasi vagina, disuria, bisa juga keduanya
-Gatal saperti terbakar, semakin digaruk semakin gatal
-Cairan vagina berwarna putih seperti susu yang menjendal dan tidak berbau
-Terdapat hife atau perubahan warna kulit keabu-abuan biasanya terdapat pada lipatan-lipata (jari kaki, lipatan paha, dll)

Terapi :
Untuk terapi bisa diberikan dengan oral maupun krim, imidazole, triazole, ketokonazole, nystatin, vagistin, dosis bervariasi dan tergantung dengan obat apa yang dipilih
kotokonazole krim diaplikasikan 2x sehari pada bagian yang terinfeksi, nystatin tablet per oral 2x1,untuk per vaginam 1x 7hari

Komentar