Gizi Pada Bayi dan Balita

Proses tumbuh kembang seorang balita ditentukan oleh makanan yang dimakan sehari-hari.  Kebutuhan gizi balita ditentukan oleh umur, jenis kelamin, kegiatan, serta suhu lingkungan. Dari hal-hal tersebut, perlu diperhatikan  jumlah kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak yang diperlukan. Zat kalsium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang balita cukup diberikan  3 gelas susu setiap hari. 

Kebutuhan Fisik

Kebutuhan fisik terdiri dari kebutuhan nutrisi dan cairan,  perawatan, pakaian, perumahan, dan sanitasi yang baik. Kebutuhan nutrisi sangat penting untuk mendorong kebutuhan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Nutrisi sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan serta mencegah terjadinya penyakit yang dikarenakan kekurangan nutrisi didalam tubuh. Apabila kebutuhan nutrisi pada anak terpenuhi, diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah morbiditas dan mortalitas.

Ada beberapa komponen nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi dan balita yang jumlahnya sangat berbeda menurut usianya. Secara umum, zat gizi dibagi menjadi 2 yaitu, zat gizi makro dan zat gizi mikro. Golongan makro yaitu terdiri dari protein, lemak, karbohidrat dan air. Sedangkan golongan mikro yaitu terdiri atas vitamin dan mineral.

1. Karbohidrat
  • 1 gr karbohidrat mengandung 4 kkal energi
  • Pemberi rasa manis yaitu sukrosa (gula), fruktosa (buah), laktosa (susu), maltosa (pathi), selulosa (sayur), dan pektin (buah)
  • Karbohidrat diserpa dalam tubuh menjadi glukosa dalam darah diubah menjadi glikogen yang memerlukan insulin
Apabila kalori dari karbohidrat di serap dalam jumlah yang tinggi, maka akan menimbulkan obesitas.

2. Protein
  • Protein sangat penting untuk membangun tubuh maupun sel-sel yang telah rusak contohnya : untuk mempercepat proses metabolisme, meningkatkan kesuburan, menjaga kekebalan tubuh dan lain-lain.
  • sumber protein yang paling bagus yaitu dari hewani karena mengandung 8 esensiel
  • berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh karena mengandung unsur karbo (C)
  • kekurangan protein dapat menyebabkan marasmus dan kwasiorkor
Protein merupakan zat gizi utama yang berguna untuk membentuk protoplasma sel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmotik plasma.

3. Lemak/Lipid
  • Bersifat tidak larut dalam air tetapi dapat larut dalam larutan kloroform, benzen, dan eter
  • dibagi menjadi 2 yaitu lemak jenuh dan lemak tak jenuh
  • dalam 1 gr lemak mengandung 9 kkal
  • apabila kelebihan lemak akan menimbulkan obesitas/ kegemukan, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular
Lemak merupakan zat gizi yang berperan dalam mengangkut  vitamin A,D,E,dan K, yang larut dalam lemak. Komponen lemak terdiri atas lemak alamiah 98% (trigleserida dan gliserol), sedangkan 2%nya adalah asam lemak bebas (monogliserida, digliserida, kolesterol dan fosfolipid)

Ketiga unsur tersebut sangan penting untuk pertumbuhan bayi dan balita. Selain kebutuhan nutrisi makro, nutrisi mikro juga harus diperhatikan, jadi tidak melulu nutrisi makro.
Pada bayi maupun balita, kebutuhan proteinnya lebih tinggi karena tingkat aktifitas dan pertumbuhan sel-sel barunya sedang berkembang yaitu 2gr/kg berat badan balita.
Proses pertumbuhan bayi yang sangat cepat membutuhkan energi yang besar. Kebutuhan energi 2 bulan pertama adalah 120 kkal/kg BB. Selama 6 bulan pertama membutuhkan 115-120 kkal/kg BB. Sedangkan bayi usia 6-12 bulan rata-rata membutuhkan energi 105-110 kkal/kg BB. Kebutuhan energi bayi ini digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan berat badan, mengatur suhu tubuh, metabolisme makanan, melakukan aktivitas fisik ketika tidur dan bangun, serta untuk proses penyembuhan dari sakit.


Lemak dibutuhkan bayi untuk memberikan energi pada proses metabolisme di hati, otak, dan jantung. ASI menyiapkan 55% energi yang bersal dari lemak. Kebutuhan lemak pada bayi semuanya berasal dari ASI, ataupun susu formula, serta makanan pendamping ASI. ASI lebih banyak mengandung lemak tak jenuh yang proses penyerapannya di dalam alat pencernaan bayi akan lebih cepat dibandingkan asam lemak jenuh yang berasal dari susu sapi. ASI juga mengandung omega 3 yang dibutuhkan untuk perkembangan otak. Maka untuk memenuhi asupan lemak yang cukup, bayi usia 0-6 bulan sebaiknya hanya di beri ASI saja, kemudian selanjutnya baru diberi makanan pendamping. Kebutuhan lemak bagi bayi akan berubah dan menurun ketika si bayi sudah bertumbuh besar dan sudah dapat menerima makanan padat.

ASI (Air Susu Ibu) dan Makanan Pendampingnya

Kolostrum merupakan ASI yang pertama kali keluar berwarna kekuningan dan kental. Walau jumlah sedikit namun kolostrom kaya akan gizi dan sangat baik untuk bayi. Kolostrom mengandung karotin dan vitamin A yang sangat tinggi, protein, immunoglobin A, vitamin A, natrium, seng, dan laktoferrin, namun kurang dalam hal lemak dan laktosa.
Untuk bayi 0-6 bulan tidak perlu makanan lain selain ASI, karena pada saat itu saluran pencernaan bayi masih peka, sehingga hanya ASI yang mampu dicerna dan diserap usus. ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk madu, air, teh, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan tim sampai dengan usia 6 bulan.

Makanan pendamping ASI merupakan makanan tambahan bagi bayi. Makanan ini harus jadi pelengkap dan dapat memenuhi kebutuhan bayi. Hal ini menunjukkan bahwa makanan pendamping ASI berguna untuk mencukupi kebutuhan zat-zat gizi yang terkandung dalam ASI, karena setelah usia bayi diatas 6 bulan, kebutuhan akan gizi dalam ASI tidak mencukupi untuk tumbuh kembangnya. Makanan pendamping ASI dilaksanakan secara bertahap, beri makanan bayi sedikit demi sedikit dari bentuk yang encer berangsur kebentuk yang lebih kental.
Urutan pemberian makanan pelengkap yaitu buah-buahan, tepung-tepungan, sayur, daging. Perhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.
Antara usia 6-24 bulan,anak tumbuh dengan cepat sehingga kebutuhan akan energi, vitamin, dan mineralnya meningkat. Saat ini yang dipakai adalah konsep makanan sehat seimbang, seperti yang dituangkan dalam piramida makanan berikut.
Posisi terbesar makanan adalah yang tertera di paling bawah piramida makanan, yaitu beras dan sereal, sedangkan makanan yang kebutuhannya sangat sedikit adalah yang ada di puncak piramida yaitu lemak dan gula.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi pada bayi

1.    Umur
2.    Berat badan
3.    Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan)
4.    Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan
5. Kebiasaan makan, kesukaan, dan ketidaksukaan, akseptabilitas terhadap jenis makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang dilberikan
6.    Jenis dan jumlah makanan yang diberikan
7.    Kapan saat yang tepat pemberian makanan
8.    Faktor Ekonomi
9.    Besar Keluarga
10.  Pembagian dalam Keluarga
11.  Pengetahuan


 


Komentar